Senin, 24 Oktober 2016

MANAJEMEN

TUGAS 2 PSIKOLOGI MANAJEMEN

NAMA            :           SITI HASANAH
NPM               :           1A514355
KELAS           :           3PA12
                                                                                                                                                             
·         DEFINISI PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.

·         STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
Struktur Organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur organisasi terdiri atas unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.

·         MANFAAT DAN KERUGIAN STRUKTUR FUNGSIONAL
FUNGSIONAL : Orang-orang dikelompokkan ke dalam departemen – departemen menurut kesamaan keterampilan dan aktivitas-aktivitas kerja. Organisasi fungsional adalah suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus. Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor.
Manfaat Fungsional
1.      Penggunaan sumberdaya yang efisien, skala ekonomis
2.      Keterampilan yang mendalam dan pengembangan
3.      Kemajuan karier dalam departemen fungsional
4.      Panduan dan pengendalian dari manajemen Puncak
5.      Koordinasi yang luar biasa dalam fungsi-fungsi
6.      Pemecahan masalah teknikal yang berkualitas
Kerugian Fungsional
1.      Komunikasi lintas departemen fungsional yang buruk
2.      Tanggapan lambat yang diberikan pada perubahan lingkungan, ketinggalan inovasi
3.      Keputusan terkonsentrasi pada hirarki puncak, menciptakan penundaan
4.      Tanggung jawab bagi masalah yang muncul sulit ditunjukkan secara tepat
5.      Pandangan terbatas mengenai sasaran organisasi dari pada karyawan
6.      Pelatihan manajemen umum yang terbatas bagi karyawan

·         MANFAAT DAN KERUGIAN STRUKTUR DIVISIONAL
DIVISIONAL : Departemen dikelompokkan ke dalam divisi mandiri terpisah berdasarkan pada kesamaan produk, program, atau daerah geografis. Perbedaan keterampilan merupakan dasar departementalisasi, dan bukannya kesamaan keterampilan.
Manfaat Divisional
1.      Cepat tanggap, fleksibilitas pada lingkungan yang tidak stabil
2.       Memperhatikan kebutuhan konsumen
3.       Koordinasi yang luar biasa lintas departemen fungsional
4.      Pembebanan tanggung jawab yang jelas bagi permasalahan produk
5.       Penekanan terhadap keseluruhan produk dan tujuan divisional
6.      Pengembangan keterampilan manajemen umum
Kerugian Divisional
1.      Duplikasi sumberdaya lintas divisi
2.       Kurang pendalaman teknis dan spesialisasi dalam divisi-divisi
3.       Koordinasi yang buruk lintas divisi
4.      Kurangnya kendali sumberdaya menajemen puncak
5.      Kompetesi untuk sumberdaya perusahaan

·         DEFINISI ACTUATING
George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.

·         DEFINISI MENGENDALIKAN
Pengendalian (kontrol) adalah salah satu fungsi manajerial seperti perencanaan, pengorganisasian, pengaturan staff, dan mengarahkan. Mengendalikan merupakan fungsi penting karena membantu untuk memeriksa kesalahan dan mengambil tindakan korektif sehingga meminimalkan penyimpangan dari standar dan mengatakan bahwa tujuan organisasi telah tercapai dengan cara yang baik.

·         LANGKAH-LANGAH DALAM KONTROL
Mochler dalam Stoner James, A. F. (1988) menetapkan empat langkah dalam proses pengendalian, yaitu sebagai berikut:
1.      Menentukan standar dan metode yang digunakan untuk mengukur prestasi.
2.       Mengukur prestasi kerja.
3.       Menganalisis apakah prestasi kerja memenuhi syarat.
4.      Mengambil tindakan korekSI

·         TIPE-TIPE KONTROL
Stoner James, A. F. dan Wankel, Charles (1988) mengelompokkan jenis-jenis metode pengendalian dalam empat jenis, yaitu:
1.      Pengendalian Pra-Tindakan (pre-action control)
Menurut konsep pengendalian, suatu tindakan bias diambil bila sumberdaya manusia, bahan dan keuangan diseleksi dan tersedia dalam jenis, jumlah dan mutu yang tepat.
2.      Pengendalian Kemudi (Steering Control) atau Pengawasan Umpan Maju (Freeforward Control)
Metode ini dibentuk untuk mendeteksi penyimpangan dari beberapa standar atau tujuan tertentu dan memungkinkan pengambilan tindakan koreksi di depan. Bila pemimpin melihat adanya penyimpangan dia dimungkinkan untuk melakukan koreksi, sekalipun kegiatan belum selesai dilakukan. Pengendalian ini efektif bila pemimpin pada waktu yang tepat dapat memperoleh informasi yang akurat.
3.      Pengendalian Secara Skrining atau Pengendalian Ya/Tidak (Screening or Yes/No Control)
Metode ini sangat luas digunakan karena mampu melakukan penelitian ganda, ketika pengmanan terhadap resiko tindakan manajer sangat diperhatikan. Metode ini fungsional bila prosedur dan syarat-syarat tertentu disepakati sebelum melakukan kegiatan.
4.      Pengendalian Purna-Karya (Post-Action Control)
Metode pengendalian digunakan untuk melihat adanya penyimpangan arah dan tujuan perusahaan setelah kegiatan selesai.

·         KONTROL PROSES MANAGEMEN
1.      PERENCANAAN STRATEGI.
Perencanaan strategi adalah proses memutuskan program-program utama yang akan dilakukan suatu organisasi dalam rangka implementasi strategi dan menaksir jumlah sumber daya yang akan dialokasikan untuk tiap-tiap program jangka panjang beberapa tahun yang akan datang.
2.      PENYUSUNAN ANGGARAN.
Penyusunan anggaran adalah proses pengoperasian rencana dalam bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter untuk kurun waktu tertentu.
3.      PELAKSANAAN.
Selama tahun anggaran, manajer melakukan program atau bagian dari program yang menjadi tanggungjawabnya. Laporan yang dibuat hendaknya menunjukkan dapat menyediakan informasi tentang anggaran dan realisasinya baik itu informasi untuk mengukur kinerja keuangan maupun nonkeuangan, informasi internal maupun eksternal.
4.      EVALUASI KINERJA.
Prestasi kerja bisa dilihat dari efisien atau efektif tidaknya suatu pusat pertanggungjawaban menjalankan tugasnya. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan antara realisasi anggaran dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya.


Jumat, 23 September 2016

MANAJEMEN



TUGAS 1 PSIKOLOGI MANAJEMEN

NAMA            :           SITI HASANAH
NPM               :           1A514355
KELAS           :           3PA12
                                                                                                                                                             


·         Pengertian Manajemen
Sebuah disiplin ilmu yang mengajarkan tentang proses untuk memperoleh tujuan organisasi melalui upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik organisasi.

·         Pengertian Kepemimpinan
Proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

·         Pengertian Perencaaan
Proses penentuan tujuan organisasi dan kemudian menyajikan dengan jelas strategi-strategi untuk mencapai tujuan organisasi.

·         Langkah menyusun perencanaan
Dalam perencanaan ada beberapa langkah, diantaranya adalah:
Tahap I: menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan,
Tahap II: merumuskan keadaan saat ini,
Tahap III: mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, dan
Tahapa IV: mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan.
Atau bisa juga dengan,
5 W + 1 H:
What   : Apa yang harus dikerjalkan
Why    : Mengapa pekerjaan harus dilakukan
Who    : Siapa yang mengerjakan
When   : Kapan suatu pekerjaan dilakukan.
Where  : Dimana akan dilakukan
How    : Bagaimana mengerjakannya

·         Manfaat perencanaan dalam manajemen
1.  Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan,
2.      Membantu dalam kristalisasi persesuaian dalam masalah-masalah utama,
3.      Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas,
4.      Pemilihan berbagai alternatif terbaik,
5.      Standar pelaksanaan dan pengawasan,
6.      Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan,
7.      Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi,
8.      Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait,
9.      Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami,
10.  Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, dan
11.  Menghemat waktu, usaha dan dana.

·         Jenis perencanaan dalam organisasi
1.      Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis dianggap oleh organisasi secara keseluruhan dan dihasilkan oleh tingkat hirarki yang lebih tinggi dari sebuah organisasi. Berkaitan dengan tujuan jangka panjang dan strategi dan tindakan untuk mencapainya.
2.      Perencanaan Taktis / Taktik
Pada tingkat kedua dari perencanaan, taktis, kinerja berada dalam setiap area fungsional bisnis, termasuk sumber daya tertentu.
3.      Perencanaan Operasional
Perencanaan Operasional ini dilakukan pada karyawan di tingkat terendah dari organisasi. Membuat perencanaan kecil sebuah organisasi dan merinci bagaimana tujuan akan dicapai. Bahkan, semua titik dasar perencanaan terjadi di tingkat operasional, yang sangat mempengaruhi dan menentukan, bersama dengan, hasil taktik.
4.      Perencanaan Normatif
Mengacu pada penciptaan standar, kebijakan serta peraturan yang ditetapkan untuk operasi organisasi. Hal ini bergantung pada pembentukan standar, metodologi dan metode untuk berfungsinya kegiatan yang direncanakan.



DAFTAR PUSTAKA :

Husaini Usman (2008). Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Sri Wiludjeng (
2007). Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Garaha Ilmu.