TUGAS 2 PSIKOLOGI MANAJEMEN
NAMA : SITI
HASANAH
NPM : 1A514355
KELAS : 3PA12
·
DEFINISI
PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian
merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan
sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan
tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil
pengorganisasian adalah struktur organisasi.
·
STRUKTUR
ORGANISASI
Struktur
organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi.
Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan
bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut
diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga
menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan
penyampaian laporan.
Struktur
Organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi
diolah. Struktur organisasi terdiri atas unsur spesialisasi kerja,
standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan
keputusan dan ukuran satuan kerja.
·
MANFAAT
DAN KERUGIAN STRUKTUR FUNGSIONAL
FUNGSIONAL : Orang-orang
dikelompokkan ke dalam departemen – departemen menurut kesamaan keterampilan
dan aktivitas-aktivitas kerja. Organisasi fungsional adalah suatu organisasi
dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang
mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang
mempunyai keahlian khusus. Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh
F.W.Taylor.
Manfaat Fungsional
1. Penggunaan sumberdaya yang efisien, skala ekonomis
2. Keterampilan yang mendalam dan pengembangan
3. Kemajuan karier dalam departemen fungsional
4. Panduan dan pengendalian dari manajemen Puncak
5. Koordinasi yang luar biasa dalam fungsi-fungsi
6. Pemecahan masalah teknikal yang berkualitas
Kerugian Fungsional
1. Komunikasi lintas departemen fungsional yang buruk
2. Tanggapan lambat yang diberikan pada perubahan
lingkungan, ketinggalan inovasi
3. Keputusan terkonsentrasi pada hirarki puncak,
menciptakan penundaan
4. Tanggung jawab bagi masalah yang muncul sulit
ditunjukkan secara tepat
5. Pandangan terbatas mengenai sasaran organisasi dari
pada karyawan
6. Pelatihan manajemen umum yang terbatas bagi karyawan
·
MANFAAT
DAN KERUGIAN STRUKTUR DIVISIONAL
DIVISIONAL : Departemen
dikelompokkan ke dalam divisi mandiri terpisah berdasarkan pada kesamaan produk,
program, atau daerah geografis. Perbedaan keterampilan merupakan dasar
departementalisasi, dan bukannya kesamaan keterampilan.
Manfaat
Divisional
1. Cepat
tanggap, fleksibilitas pada lingkungan yang tidak stabil
2. Memperhatikan kebutuhan konsumen
3. Koordinasi yang luar biasa lintas departemen
fungsional
4. Pembebanan
tanggung jawab yang jelas bagi permasalahan produk
5. Penekanan terhadap keseluruhan produk dan
tujuan divisional
6. Pengembangan
keterampilan manajemen umum
Kerugian
Divisional
1. Duplikasi
sumberdaya lintas divisi
2. Kurang pendalaman teknis dan spesialisasi
dalam divisi-divisi
3. Koordinasi yang buruk lintas divisi
4. Kurangnya
kendali sumberdaya menajemen puncak
5. Kompetesi
untuk sumberdaya perusahaan
·
DEFINISI
ACTUATING
George
R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan
anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan
berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota
perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai
sasaran-sasaran tersebut.
Dari
pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk
menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan
dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara
optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.
·
DEFINISI
MENGENDALIKAN
Pengendalian
(kontrol) adalah salah satu fungsi manajerial seperti perencanaan,
pengorganisasian, pengaturan staff, dan mengarahkan. Mengendalikan merupakan
fungsi penting karena membantu untuk memeriksa kesalahan dan mengambil tindakan
korektif sehingga meminimalkan penyimpangan dari standar dan mengatakan bahwa
tujuan organisasi telah tercapai dengan cara yang baik.
·
LANGKAH-LANGAH
DALAM KONTROL
Mochler
dalam Stoner James, A. F. (1988) menetapkan empat langkah dalam proses pengendalian,
yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan
standar dan metode yang digunakan untuk mengukur prestasi.
2. Mengukur prestasi kerja.
3. Menganalisis apakah prestasi kerja memenuhi
syarat.
4. Mengambil
tindakan korekSI
·
TIPE-TIPE
KONTROL
Stoner
James, A. F. dan Wankel, Charles (1988) mengelompokkan jenis-jenis metode
pengendalian dalam empat jenis, yaitu:
1.
Pengendalian
Pra-Tindakan (pre-action control)
Menurut konsep
pengendalian, suatu tindakan bias diambil bila sumberdaya manusia, bahan dan
keuangan diseleksi dan tersedia dalam jenis, jumlah dan mutu yang tepat.
2.
Pengendalian
Kemudi (Steering Control) atau Pengawasan Umpan Maju (Freeforward Control)
Metode ini dibentuk untuk
mendeteksi penyimpangan dari beberapa standar atau tujuan tertentu dan
memungkinkan pengambilan tindakan koreksi di depan. Bila pemimpin melihat
adanya penyimpangan dia dimungkinkan untuk melakukan koreksi, sekalipun
kegiatan belum selesai dilakukan. Pengendalian ini efektif bila pemimpin pada
waktu yang tepat dapat memperoleh informasi yang akurat.
3. Pengendalian Secara Skrining atau
Pengendalian Ya/Tidak (Screening or Yes/No Control)
Metode ini sangat luas
digunakan karena mampu melakukan penelitian ganda, ketika pengmanan terhadap
resiko tindakan manajer sangat diperhatikan. Metode ini fungsional bila
prosedur dan syarat-syarat tertentu disepakati sebelum melakukan kegiatan.
4.
Pengendalian
Purna-Karya (Post-Action Control)
Metode pengendalian
digunakan untuk melihat adanya penyimpangan arah dan tujuan perusahaan setelah
kegiatan selesai.
·
KONTROL
PROSES MANAGEMEN
1. PERENCANAAN
STRATEGI.
Perencanaan strategi
adalah proses memutuskan program-program utama yang akan dilakukan suatu
organisasi dalam rangka implementasi strategi dan menaksir jumlah sumber daya
yang akan dialokasikan untuk tiap-tiap program jangka panjang beberapa tahun
yang akan datang.
2. PENYUSUNAN
ANGGARAN.
Penyusunan anggaran
adalah proses pengoperasian rencana dalam bentuk pengkuantifikasian, biasanya
dalam unit moneter untuk kurun waktu tertentu.
3. PELAKSANAAN.
Selama tahun anggaran,
manajer melakukan program atau bagian dari program yang menjadi
tanggungjawabnya. Laporan yang dibuat hendaknya menunjukkan dapat menyediakan
informasi tentang anggaran dan realisasinya baik itu informasi untuk mengukur
kinerja keuangan maupun nonkeuangan, informasi internal maupun eksternal.
4. EVALUASI
KINERJA.
Prestasi kerja bisa dilihat dari
efisien atau efektif tidaknya suatu pusat pertanggungjawaban menjalankan
tugasnya. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan antara realisasi anggaran
dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya.